Lukas 8:47
Ketika perempuan itu melihat, bahwa perbuatannya itu ketahuan, ia datang dengan gemetar, tersungkur di depan-Nya dan menceriterakan kepada orang banyak apa sebabnya ia menjamah Dia dan bahwa ia seketika itu juga menjadi sembuh.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 47; Kisah Para Rasul 19; Imamat 4-5
Salah satu kisah yang sangat menyentuh adalah mukjizat yang dialami oleh wanita yang sakit pendarahan selama dua belas tahun. Wanita ini sangat polos, dia membayangkan bahwa kuasa bisa mengalir dari diri Yesus tanpa sepengetahuan-Nya atau kehendak-Nya. Lebih lagi, dia adalah orang asing dan tidak mengenal kemurahan hati, jika tidak demikian tentu ia tidak akan mencuri kuasa kesembuhan yang sebenarnya sudah Tuhan sediakan.
Penderitaan selalu bersebelahan dengan kasih karunia. Jika saja wanita itu tahu hati Yesus, dia akan berkata, “Aku hanya perlu berada di sebuah tempat dimana Dia bisa melihatku – maka kemahatahuan-Nya akan memberitahukan masalah yang ku hadapi, dan karena kasih-Nya Ia akan menyembuhkanku.”
Kita mungkin mengagumi imannya, namun mari jangan ikuti kebodohannya. Setelah ia menerima kesembuhan, dia memuji Tuhan hingga gemetar. Dia begitu bahagia karena kuasa Ilahi menjamah hidupnya; namun kemudian ia takut ketika berhadapan dengan Yesus, ia takut anugrah itu akan ditarik kembali.
Kita mungkin tidak tahu betapa besarnya kasih Tuhan! Kita memang tidak bisa menyelami betapa dalam dan lebarnya kasih-Nya. Tetapi satu hal yang pasti yang perlu kita camkan, Dia terlalu baik untuk menarik kembali anugrah yang telah diberikan-Nya bagi kita. Sama seperti wanita itu, iman kita yang menyelamatkan kita. Keselamatan itu tidak terjadi secara bertahap, keselamatan itu kita terima secara langsung. Hari itu juga, begitu kita percaya Yesus, maka keselamatan itu menjadi milik kita baik hari ini maupun kekekalan. Tidak ada kuasa manapun, manusia atau setan yang dapat merebut kita dari tangan Tuhan. Tuhan tidak pernah menarik kembali anugrah yang telah Ia berikan, demikianlah Yesus berkata kepada wanita itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” (ayat 48).
Apa yang Tuhan telah berikan kepada Anda tidak pernah Ia ambil kembali. Jadi, jangan curigai Tuhan.